Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2024

Jalan Kaki

Saya suka jalan kaki. Beberapa tahun belakangan ini, saya selalu membiasakan diri berjalan kaki ke mana pun. Terutama yang jaraknya tak lebih dari lima kilometer. Bahkan sesekali hingga belasan kilometer. Apa pasal? Yang pertama adalah untuk melatih fisik. Kedua karena saya ikut beberapa challenge di Strava yang menghitung prestasi berdasarkan jarak tempuh dengan berlari atau berjalan kaki. Dan yang ketiga adalah karena kebiasaan itu saya jadikan ajang rekreasi, di mana saya bisa menyaksikan berbagai peristiwa yang tentu terlewatkan jika dilalui dengan kendaraan bermotor. Rasanya ada yang aneh dengan kebiasaan jalan kaki ini. Bayangkan, entah berapa kali saya berkeliling di sekitar rumah untuk sekedar beli panganan ringan, misalnya, sebanyak itu pula saya terlihat aneh di mata orang lain yang melihat. Kadang beberapa hari sekali saban sore, saya sengaja berkeliling kota menyusuri trotoar melalui gang-gang tersembunyi, tak jarang beberapa mata menatap saya curiga. Mungkin karena saya s...

Jejak Perang Dunia Kedua

Ada satu tempat yang menurut saya unik dan menarik di Ambon. Saya katakan unik karena ia memiliki tampilan berbeda dengan kondisi sekitarnya. Tempat ini bernama Commonwealth War Cemetry. Ini adalah kompleks pemakaman bekas tentara sekutu. Lokasinya di Kampung Tantui di Negeri Kasturi. Sewaktu ke Pantai Natsepa sehari sebelumnya, saya tidak melalui Jalan Jendral Sudirman yang menjadi jalan utama kota. Kami melalui jalan lain untuk menghindari kemacetan, yaitu Jalan Sultan Hasanudin. Saat itulah saya melihat taman yang rindang dan asri dari dalam kendaraan. Yang jika dilihat dari pinggir jalan, taman itu sekilas terlihat seperti taman kota biasa. Kata Om Nicky, itu adalah taman makam pahlawan tentara Sekutu. Saat itu, kami tak mampir waktu melewatinya. Hingga akhirnya hari ini, ketika siang telah beranjak menuju sore, saya memutuskan untuk jalan-jalan ke sana. Berjalan kaki dari hotel tempat menginap. Saya sendirian saja. Sekalian olah raga. Melihat-melihat sudut-sudut Ambon yang belum s...

Akhir Pekan di Ambon

Tiket ke Damer sudah didapatkan di hari Jumat. Jadwal kapal cepat dari Ambon ke Damer adalah setiap hari Senin. Hal ini membuat kami harus menunggu di akhir pekan. Apa yang bisa saya lakukan dalam dua hari ini untuk mengisi waktu luang di akhir pekan? Gong Perdamaian Semalam, usai minum kopi di Kedai Kopi Tradisi Joas, kami semua (saya, Asa, Andre, dan Candra) berjalan kaki menyusuri kota. Tujuannya kembali ke hotel tempat kami menginap, yang jaraknya tak lebih dari dua kilometer. Sambil singgah ke gong perdamaian. Di antara kami berempat, hanya Candra yang belum pernah ke ikon kota ini. Karena ini adalah pertama kalinya ia ke Ambon. Malam hari, suasana di gong perdamaian berwarna-warni. Saya katakan demikian karena warna-warni cahaya lampu yang berpendar meneranginya. Kadang merah, kadang kuning. Kadang juga hijau, biru, dan ungu; yang berganti setiap berapa detik. Ini menarik perhatian anak-anak. Saya perhatikan, beberapa pengunjung adalah keluarga yang membawa anak-anak kecil. Di ba...