Skip to main content

Bersih dan Rapi



Dulu, teman saya pernah membahas tentang kebersihan dan kerapian. Saya teringat idenya itu. Karena rasanya ada banyak hal di sekitar kita yang perlu ditangani dengan menerapkan konsep bersih dan rapi ini.

Bersih memiliki arti bahwa benda atau lokasi yang terbebas dari material yang seharusnya tak di sana, terutama yang merugikan seperti kuman dan kotoran. Sedangkan rapi adalah kondisi yang tertib, teratur, tersusun, dan enak dipandang. Jadi, bersih belum tentu rapi. Begitu juga sebaliknya, rapi belum tentu bersih. Tapi perpaduan keduanya menghasilkan hal yang hebat.

Bersih dan rapi tidak hanya dimaksudkan kepada hal-hal yang berwujud saja. Baik itu pakaian, rumah, tempat kerja, jalanan, dan sebagainya. Tetapi juga berlaku pada hal-hal yang abstrak atau tak berwujud. Dan inilah yang sangat penting. Apa saja yang tak berwujud itu? Bisa pikiran, wawasan, permasalahan, strategi, dan sejenisnya.

Kenapa bersih dan rapi ini menjadi penting? Dan kenapa juga saya mengatakan bahwa ia bisa menghasilkan hal yang hebat? Alasanya karena kita bisa memetakan segala hal yang kita miliki dan kita hadapi. Kita bisa melihat dengan lebih jernih. Dan tentu saja dengan kejernihan melihat itu, kita bisa melakukan analisa dengan baik. Lalu membuat keputusan terbaik.

Bayangkan, jika hal-hal berwujud di sekitar kita tak bersih dan tak rapi: rumah kotor dan berantakan, ruang kerja amburadul, kertas dan dokumen tak tertata, sampah dan debu berserakan, dan lain-lain. Ditambah hal-hal tak berwujud juga tak bersih dan tak rapi: kita kurang istirahat, mengantuk, lapar, sakit, dan sejenisnya. Jika itu semua tak diatur, berbahaya sekali.

Dengan kondisi 'tak bersih' dan 'tak rapi' di atas, bisakah kita melakukan analisa atas pekerjaan atau masalah yang ada, lalu membuat keputusan yang tepat? Bisa saja. Tapi potensi keputusan terbaik yang bisa dihasilkan akan mengecil. Keputusan yang diambil bisa saja adalah keputusan yang buruk. Sebabnya karena kita terganggu oleh ketidakbersihan dan ketidakrapian dalam mengambil keputusan. Lalu, karena mengambil keputusan buruk, maka pilihan-pilihan yang kita miliki selanjutnya akan berpotensi menjadi buruk juga. Itu menjadi lingkaran setan. Berlanjut dan kemudian berlanjut lagi.

Begitu juga sebaliknya, dengan kondisi yang 'bersih' dan 'rapi', keputusan yang kita ambil kemungkinan besar adalah keputusan yang terbaik. Dengan ketenangan pikiran dan kondisi yang bersih yang rapi, kita bisa mencerna segala hal di sekitar kita dengan baik. Pilihan-pilihan dalam hidup kita pun menjadi lebih banyak dan lebih baik. Karena telah mengambil keputusan terbaik, maka pilihan-pilihan hidup yang kita miliki pun berpotensi yang baik pula. 

Maka dari itu, biasakanlah untuk hidup bersih dan rapi. Dan yang terakhir, saya tambahkan satu lagi: konsisten. Pola hidup yang bersih dan rapi tidak dilakukan sekali saja. Tetapi dilakukan terus menerus secara konsisten. Menjadi kebiasaan. Menjadi gaya hidup. Saya pikir, dengan melakukannya, hidup kita tentu lebih mudah. Karena apa? Karena semua masalah bisa kita lihat dengan jernih. Bisa kita analisa serta carikan solusi yang tepat dan terbaik. []

I Komang Gde Subagia | Denpasar, Juli 2024

Comments