Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

Perjalanan Dimulai dari Labuan Bajo

Saya mulai melihat bentang alam ujung barat Nusa Tenggara Timur (NTT), dari jendela pesawat yang terbang makin rendah.  Pulau-pulau dengan bukit-bukit gersang di tengah lautan biru sungguh cantik. Ada yang besar. Ada yang kecil. Ada juga beberapa bagian laut dangkal dengan terumbu karangnya samar-samar memikat mata. Saya Ketika Mengunjungi Salah Satu Bukit di Labuan Bajo Mendarat di Labuan Bajo Pesawat pun mendarat. Di bandara yang sepi. Pesawat yang saya tumpangi adalah pesawat satu-satunya yang terlihat. Saya tak melihat yang lain. Mungkin parkirnya jauh. Atau karena tak seramai Ngurah Rai, tempat saya berangkat sebelumnya. Saya tiba di Bandara Komodo. Di Labuan Bajo. Saat waktu sudah menunjukkan hampir jam sebelas siang. Inilah pintu gerbang Flores dari barat. Yang namanya kini makin berkibar. Yang diharapkan bisa melahirkan Bali yang baru. Makin mendunia menjadi tujuan wisata. Labuan Bajo adalah sebuah desa yang kini telah menjadi kota di Kabupaten Manggarai Barat...

Navigasi di Gunung dengan Google Maps Offline

Dalam mendaki gunung, navigasi atau menentukan posisi dan arah adalah hal yang mutlak untuk dilakukan. Peralatannya berupa peta, kompas, maupun altimeter dan alat tambahan lainnya. Selain itu bisa juga dengan menggunakan global positioning system (GPS), sistem navigasi yang berbasiskan satelit. Di zaman di mana semua orang telah memiliki ponsel pintar, hampir semua ponsel pintar tersebut dilengkapi dengan penangkap sinyal satelit. Walaupun ponsel kita tak mendapatkan sinyal seluler atau internet, sinyal satelit akan tetap didapatkan. Karena hampir seluruh permukaan bumi tercakup areanya. Jadi kita bisa memanfaatkan teknologi GPS ini melalui ponsel yang kita miliki. Salah satu aplikasi yang bisa kita manfaatkan untuk bernavigasi tanpa sinyal internet atau secara offline adalah Google Maps. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan akan dirangkum dalam langkah-langkah berikut ini.        1. Memiliki Akun Google Hal pertama tentunya kita harus memi...

Batukaru Ketika Purnama

Ia menjadi kawasan hutan hujan tropis terbesar di Bali. Penyangga utama mata air dari sungai-sungai yang mengalir di kawasan Bali bagian tengah. Pepohonannya beraneka ragam, lebat dan rapat. Berbagai jenis burung, monyet, rusa, babi, sampai kucing hutan masih menjadikannya sebagai rumah. Inilah Batukaru, gunung tertinggi kedua di Pulau Bali. Puncaknya ada di 2.276 meter dari permukaan laut (mdpl). Kabut di Batukaru Tiba di Pura Luhur Batukaru Saya akan mendaki Gunung Batukaru bersama Dwiana Putra "Ufo", teman yang biasa saya ajak bersepeda. Berdua saja. Menjelang tengah hari, kami telah tiba di pelataran parkir Pura Luhur Batukaru. Hari ini adalah bulan purnama, hari yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Maka tak heran, pura ini ramai. Banyak yang datang melakukan persembahyangan. Pura Luhur Batukaru yang menjadi titik awal pendakian kami merupakan pura kahyangan jagat. Pura yang mana semua orang bisa melakukan pemujaan di sana. Juga merupakan tempat wisat...