Suatu peristiwa yang sangat mengerikan dan menyayat hati serta menegangkan syaraf telah terjadi hanya berjarak seratus meter di depan para serdadu. Seorang raja yang mulia dan terpuji, tergeletak di sana dengan tengkorak hancur dan otaknya keluar berhamburan. Sedikit agak ke depan terlihat para istrinya gugur dengan luka parah terkena peluru. Dan puputan bukan suatu taktik perang putus asa. Puputan adalah suatu penyelesaian perang membela kemerdekaan dan kebenaran dari ancaman asing. Kekalahan yang tidak dijemput dengan penyerahan, tetapi oleh semangat perang dan ajaran suci matelasan nindihin darma . Suasana di Depan Monumen Puputan Klungkung Kutipan di atas saya baca dari sebuah buku lawas tentang Klungkung. Itu adalah sebuah catatan tentang situasi Perang Puputan Klungkung pada tahun 1908 yang dilukiskan oleh H. H. van Koll, seorang penulis dari barat yang mengabarkan peristiwa itu. Saya iseng mencoba mengambil buku itu dari tumpukan buku perpustakaan saya di rumah. Beber...
Kumpulan catatan dan coretan-coretan dari I Komang Gde Subagia