Pukul tiga pagi. "Kukuruyuuuk...," seekor ayam sabungan berkokok di bawah jendela yang masih diliputi kegelapan malam. Pukul empat pagi. Ketika warna dini hari yang tipis mulai merembes pada ventilasi jendela dekat atap, seekor ayam berkokok pertama kali di kejauhan seolah-olah menunggu saat itu. Sesudah itu anjing, babi, sapi, dan binatang peliharaan lainnya mengucapkan selamat pagi dengan serentak. Suaranya bergema berat dan rendah seperti lahar memancar keluar dari perut bumi. Ketika paduan suara itu menjadi semakin nyaring, entah dari mana warna fajar mulai mengalir dengan tenangnya. Rasanya tidak dapat dipercaya ada kegelapan sebelumnya. "Cit-cit-cit...," kicau burung terdengar semakin mendekati jendela. Aku membuka pintu dengan perlahan. Tampaklah embun pagi berkilauan menyelimuti dedaunan. Udara pagi yang tenang tidak mau bergerak sedikit pun dan fajar mulai menyingsing dengan lembut di Pulau Bali. Tiba-tiba ...
Kumpulan catatan dan coretan-coretan dari I Komang Gde Subagia