Posts

Renungan Api Unggun

Api unggun menyala terang benderang, menghangatkan tubuh kami setelah berbasah-basahan menyeberangi Sungai Alas. Usai menyantap makan malam, duduk melingkar di depan api adalah kenikmatan sederhana yang sulit digantikan. Berteman secangkir kopi, teh, susu cokelat, sebatang kretek, selinting tembakau, serta camilan ringan, malam pun menjadi syahdu. Renungan Api Unggun. Waini Agusen Tepian Sungai Alas, tempat kami bermalam pada hari ketiga pendakian, barangkali adalah kamp paling nyaman di antara semua titik perhentian. Lebih hangat dibandingkan kamp sebelumnya di Puncak Angkasan yang selalu digerus angin kencang. Di sini, air melimpah, tenang, dan bersih. Gaia GPS—peta digital yang saya andalkan dalam perjalanan ini—menyebut aliran sungai ini sebagai Waini Agusen . Tak ada satu pun penanda bernama Sungai Alas . Saya pun bertanya kepada Dulah, pemandu lokal paling senior di tim kami, yang tentu paham akan seluk-beluk tanah kelahirannya. "Agusen itu nama kampung di Gayo Lues, sekitar...

Sungai Alas

Puncak Angkasan

Mencari Kupu-kupu

Pendakian Hari Pertama